Waspada, Ini 6 Tempat Paling Horor di dalam Rumahmu!


"Apakah kamu pernah merasakan seseorang menatapmu dalam saat kamu sedang tidur? Mungkin memang dia di sana. Menemanimu. Menjagamu. Menginginkanmu."

1. Cermin

Hari sudah semakin larut. Hanya bulan yang terlihat menerangi jalanan sepi yang kamu intip dari balik korden jendelamu. Saatnya tidur. Kamu berjalan perlahan ke kamar mandi dan berdiri di depan wastafel. Kamu mencuci wajahmu, menikmati lembutnya busa sabun menari-nari di kulit wajahmu. Kamu menutup mata dan mengusap-usap busa di wajahmu, lalu mengambil air di tanganmu. Tiba-tiba air terasa dingin seperti es. Kamu merasa dingin. Bulu kudukmu merinding dan kamu pun segera menghapus sabun dari wajahmu, bergegas untuk membuka mata. Udara dingin membelai belakang lehermu dan kamu merasakan seseorang... sesuatu berada di belakangmu, mengawasimu. Kamu bisa merasakannya menatap intens ke arahmu, kamu pun membuka mata perlahan dan menatap ke cermin. Terlihat matamu menatap kembali, wajahmu dijalari rasa takut. Kamu merasa lega, kamu pun tersenyum. Air masih menetes dari wajahmu. Kamu menyeka wajah dengan handuk, melihat sekali lagi ke cermin, mematikan lampu dan berjalan keluar. Kamu menutup pintu kamar mandi. Sedang bayanganmu tetap berada di cermin, tersenyum.
2. Di Bawah Tempat Tidur

Perasaan lelah dari pekerjaan hari ini memaksamu untuk segera mendaki ke atas tempat tidur. Kamu meraih selimut yang terletak di kaki tempat tidur ketika tiba-tiba suasana ruangan berubah menjadi...muram. Kamu merasakan kehadiran yang aneh di ruangan dengan lampu yang telah meredup itu. Dan ada suara aneh, seperti paku... atau kuku seseorang yang mengetuk-ngetuk perlahan lantai kayu di bawah tempat tidurmu . Rasa takut menyebar dan membekukan seluruh tubuhmu. Kamu pun berusaha menyalakan lampu dengan segala keberanian tersisa yang ada di ujung jarimu. Seketika perasaan takut itu memudar dan suara itu juga menghilang. Kamu berpikir, "Aneh sekali." Setelah memutuskan untuk mengabaikan apa yang baru saja terjadi, kamu kembali mematikan lampu, menarik selimut dan memejamkan mata, berharap agar dunia mimpi segera membuaimu. Sebelum terbawa jauh ke alam tidur, dari bawah tempat tidur samar-samar terdengar bisikan, "Aku di sini. Menunggumu."
3. Gudang

Sebuah boks berisi buku pentingmu saat kuliah telah lama menetap di gudang rumahmu. Kamu membuka pintu gudang dan mencium apaknya udara. Lampu gudang yang rusak membuatmu harus membawa sebuah senter untuk secercah pencahayaan. Kamu ebrusaha melangkah di antara barang lain yang tergeletak di lantai. Rasanya berat. Setiap langkah yang kamu ambil, terlihat debu melayang di sinar sentermu yang meloncat lantai. Gerakan kakimu menggeser beberapa barang dan sesekali membuatmu kaget ketika ada barang yang jatuh. Tak jarang kamu mendengar suara-suara aneh dari gudang ini. Namun karena kamu snagat membutuhkan buku itu, kamu berusaha memberanikan diri untuk melihat langsung ruangan ini. Tiba-tiba sinarmu menangkap beberapa bekas jejak kaki kecil di lantai berdebu itu yang berkisar di sebuah meja rusak. Kamu mempersuasi pikiranmu sendiri untuk mempercayai itu hanyalah tikus. Namun sebelum kamu bergerak lagi, kamu membeku. Di sudut ruangan yang gelap terlihat cermin retak dan kotor. Dalam refleksi itu,ada sosok di sampingmu yang memiliki wajah sangat mengerikan. Teramat mengerikan bahkan masih terukir di kepalamu hingga saat ini.
4. Lubang Intip

Terdengar ketukan keras di pintu apartemenmu. Kamu pun mengecilkan suara TV-mu dan berjalan menuju pintu. Kamu menoleh melihat jam. Hmmm, sudah tengah malam. Kamu bertanya-tanya siapa yang datang bertamu jam segini. Kamu bertanya, "Siapa?" Namun tidak ada jawaban. Kamu pun melihat melalui lubang intip di pintumu. Tapi yang kamu tidak meihat apapun, hanya kegelapan yang berwarna hitam pekat. Kamu bertanya lagi. Seseorang menjawab dari luar, "Bolehkah kami pinjam telepon?" Kamu mengintip lagi, namun tetap tidak melihat apapun. Kamu mulai jengkel dan berkata, "Tolong jangan tutupi apapun di lubang intip pintu saya!" Kamu mencoba mengintip lagi dan melihat dua sosok berdiri di depan pintumu. Perasaan merinding langsung naik di punggungmu, sebab ]mata kedua orang itu gelap gulita. Seluruh matanya berwarna hitam. Tubuhmu kaku. Dan kamu baru menyadari.. bahwa yang kamu lihat tadi adalah mata mereka.
5. Tangga

Kamu turun ke lantai bawah rumahmu untuk mengambil segelas air. Semua anggota rumahmu sudah terlelap dalam tidur. Kamu bisa mendengar bunyi jangkrik yang membentuk paduan suara di halaman rumahmu. Kamu mengambil segelas air dan menenggak satu teguk sebelum mengisi gelasmu lagi. Setelah gelas terisi penuh, kamu berjalan menuju tangga untuk kembali ke kamarmu. Mendadak ada suara langkah kaki mengarah turun seakan melewatimu di tangga yang gelap itu. Kamu terkejut dan segera berlari ke atas. Sebelum tiba di lantai atas, kamu melihat sebuah bayangan di gelas kaca yang kamu pegang. Sebuah sosok gelap berjalan turun tangga. Kamu membeku. Matamu terpaku di bayangan sosok tak dikenal itu. Kamu memberanikan diri untuk menoleh, namun sosok itu menghilang.
6.Di Belakangmu

Kamu masih duduk menghadap laptop dengan mata perih dan malam yang larut. Sebuah laporan yang harus kamu selesaikan sebelum besok memaksamu terjaga di malam ini. Tubuhmu mulai merasa lelah dan kamu hanya ingin merebahkan tubuhmu di tempat tidur. Untuk membunuh kejenuhan, kamu membuka Facebook dan membuka profil sahabat lamamu yang mengalami kecelakaan. Dia telah menghilang sejak lama dan tidak pernah aktif lagi di Facebook. Baru-baru kamu mengetahi bahwa ia tidak bertahan dan telah pergi ke tempat yang lebih baik. Kamu berpikir kamu sangat merindukan dirinya dan berharap ia masih ada di dunia ini. Tiba-tiba sebuah notifikasi chat Facbook berbunyi. Udara dingin menjalar di belakang lehermu. Pesan dari sahabatmu yang sudah meninggal itu. Pesan itu berbunyi, "Tenang saja, aku di sini. Di belakangmu."
Hati-hati dengan tempat-tempat ini ya, guys! Bisa saja dia lagi ikut membaca artikel ini bersama denganmu.

"Apakah kamu pernah merasakan seseorang menatapmu dalam saat kamu sedang tidur? Mungkin memang dia di sana. Menemanimu. Menjagamu. Menginginkanmu."

1. Cermin

Hari sudah semakin larut. Hanya bulan yang terlihat menerangi jalanan sepi yang kamu intip dari balik korden jendelamu. Saatnya tidur. Kamu berjalan perlahan ke kamar mandi dan berdiri di depan wastafel. Kamu mencuci wajahmu, menikmati lembutnya busa sabun menari-nari di kulit wajahmu. Kamu menutup mata dan mengusap-usap busa di wajahmu, lalu mengambil air di tanganmu. Tiba-tiba air terasa dingin seperti es. Kamu merasa dingin. Bulu kudukmu merinding dan kamu pun segera menghapus sabun dari wajahmu, bergegas untuk membuka mata. Udara dingin membelai belakang lehermu dan kamu merasakan seseorang... sesuatu berada di belakangmu, mengawasimu. Kamu bisa merasakannya menatap intens ke arahmu, kamu pun membuka mata perlahan dan menatap ke cermin. Terlihat matamu menatap kembali, wajahmu dijalari rasa takut. Kamu merasa lega, kamu pun tersenyum. Air masih menetes dari wajahmu. Kamu menyeka wajah dengan handuk, melihat sekali lagi ke cermin, mematikan lampu dan berjalan keluar. Kamu menutup pintu kamar mandi. Sedang bayanganmu tetap berada di cermin, tersenyum.
2. Di Bawah Tempat Tidur

Perasaan lelah dari pekerjaan hari ini memaksamu untuk segera mendaki ke atas tempat tidur. Kamu meraih selimut yang terletak di kaki tempat tidur ketika tiba-tiba suasana ruangan berubah menjadi...muram. Kamu merasakan kehadiran yang aneh di ruangan dengan lampu yang telah meredup itu. Dan ada suara aneh, seperti paku... atau kuku seseorang yang mengetuk-ngetuk perlahan lantai kayu di bawah tempat tidurmu . Rasa takut menyebar dan membekukan seluruh tubuhmu. Kamu pun berusaha menyalakan lampu dengan segala keberanian tersisa yang ada di ujung jarimu. Seketika perasaan takut itu memudar dan suara itu juga menghilang. Kamu berpikir, "Aneh sekali." Setelah memutuskan untuk mengabaikan apa yang baru saja terjadi, kamu kembali mematikan lampu, menarik selimut dan memejamkan mata, berharap agar dunia mimpi segera membuaimu. Sebelum terbawa jauh ke alam tidur, dari bawah tempat tidur samar-samar terdengar bisikan, "Aku di sini. Menunggumu."
3. Gudang

Sebuah boks berisi buku pentingmu saat kuliah telah lama menetap di gudang rumahmu. Kamu membuka pintu gudang dan mencium apaknya udara. Lampu gudang yang rusak membuatmu harus membawa sebuah senter untuk secercah pencahayaan. Kamu ebrusaha melangkah di antara barang lain yang tergeletak di lantai. Rasanya berat. Setiap langkah yang kamu ambil, terlihat debu melayang di sinar sentermu yang meloncat lantai. Gerakan kakimu menggeser beberapa barang dan sesekali membuatmu kaget ketika ada barang yang jatuh. Tak jarang kamu mendengar suara-suara aneh dari gudang ini. Namun karena kamu snagat membutuhkan buku itu, kamu berusaha memberanikan diri untuk melihat langsung ruangan ini. Tiba-tiba sinarmu menangkap beberapa bekas jejak kaki kecil di lantai berdebu itu yang berkisar di sebuah meja rusak. Kamu mempersuasi pikiranmu sendiri untuk mempercayai itu hanyalah tikus. Namun sebelum kamu bergerak lagi, kamu membeku. Di sudut ruangan yang gelap terlihat cermin retak dan kotor. Dalam refleksi itu,ada sosok di sampingmu yang memiliki wajah sangat mengerikan. Teramat mengerikan bahkan masih terukir di kepalamu hingga saat ini.
4. Lubang Intip

Terdengar ketukan keras di pintu apartemenmu. Kamu pun mengecilkan suara TV-mu dan berjalan menuju pintu. Kamu menoleh melihat jam. Hmmm, sudah tengah malam. Kamu bertanya-tanya siapa yang datang bertamu jam segini. Kamu bertanya, "Siapa?" Namun tidak ada jawaban. Kamu pun melihat melalui lubang intip di pintumu. Tapi yang kamu tidak meihat apapun, hanya kegelapan yang berwarna hitam pekat. Kamu bertanya lagi. Seseorang menjawab dari luar, "Bolehkah kami pinjam telepon?" Kamu mengintip lagi, namun tetap tidak melihat apapun. Kamu mulai jengkel dan berkata, "Tolong jangan tutupi apapun di lubang intip pintu saya!" Kamu mencoba mengintip lagi dan melihat dua sosok berdiri di depan pintumu. Perasaan merinding langsung naik di punggungmu, sebab ]mata kedua orang itu gelap gulita. Seluruh matanya berwarna hitam. Tubuhmu kaku. Dan kamu baru menyadari.. bahwa yang kamu lihat tadi adalah mata mereka.
5. Tangga

Kamu turun ke lantai bawah rumahmu untuk mengambil segelas air. Semua anggota rumahmu sudah terlelap dalam tidur. Kamu bisa mendengar bunyi jangkrik yang membentuk paduan suara di halaman rumahmu. Kamu mengambil segelas air dan menenggak satu teguk sebelum mengisi gelasmu lagi. Setelah gelas terisi penuh, kamu berjalan menuju tangga untuk kembali ke kamarmu. Mendadak ada suara langkah kaki mengarah turun seakan melewatimu di tangga yang gelap itu. Kamu terkejut dan segera berlari ke atas. Sebelum tiba di lantai atas, kamu melihat sebuah bayangan di gelas kaca yang kamu pegang. Sebuah sosok gelap berjalan turun tangga. Kamu membeku. Matamu terpaku di bayangan sosok tak dikenal itu. Kamu memberanikan diri untuk menoleh, namun sosok itu menghilang.
6.Di Belakangmu

Kamu masih duduk menghadap laptop dengan mata perih dan malam yang larut. Sebuah laporan yang harus kamu selesaikan sebelum besok memaksamu terjaga di malam ini. Tubuhmu mulai merasa lelah dan kamu hanya ingin merebahkan tubuhmu di tempat tidur. Untuk membunuh kejenuhan, kamu membuka Facebook dan membuka profil sahabat lamamu yang mengalami kecelakaan. Dia telah menghilang sejak lama dan tidak pernah aktif lagi di Facebook. Baru-baru kamu mengetahi bahwa ia tidak bertahan dan telah pergi ke tempat yang lebih baik. Kamu berpikir kamu sangat merindukan dirinya dan berharap ia masih ada di dunia ini. Tiba-tiba sebuah notifikasi chat Facbook berbunyi. Udara dingin menjalar di belakang lehermu. Pesan dari sahabatmu yang sudah meninggal itu. Pesan itu berbunyi, "Tenang saja, aku di sini. Di belakangmu."
Hati-hati dengan tempat-tempat ini ya, guys! Bisa saja dia lagi ikut membaca artikel ini bersama denganmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar